Polres Demak News, DEMAK — Sebanyak tujuh truk dump tertimbun material longsor di lokasi galian C Kelurahan Kebonbatur Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak atau biasa disebut kawasan Brown Canyon. Ketujuh truk tersebut tertimbun longsor saat antre mengisi tanah, Rabu (20/2) pukul 10.00.
Akibat kejadian itu, seorang sopir truk terluka di bagian kakinya saat hendak menyelamatkan diri. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pelita Anugerah Mranggen untuk mendapat perawatan.
Kumaidi (48) sadar setelah berada di Rumah Sakit Pelita Anugerah Mranggen. Sebelumnya ia pingsan setelah menjadi korban longsor. Ia mengalami luka pada kakinya.
Kumaidi tidak lama mendapat perawatan di rumah sakit. Setelah sadar, ia kemudian kembali ke lokasi kejadian longsor. Kumaidi merupakan satu di antara sopir truk dump di lokasi tambang tersebut.
“Saya pingsan. Ketika bangun sudah berada di Rumah Sakit Pelita Anugerah Mranggen,” katanya, Rabu.
Ia menceritakan, ketika kejadian ia sedang istirahat sambil mengantre untuk mengisi muatan.
Truk miliknya ia parkir berjajar dengan truk lain menghadap tebing. Namun nahas, tebing di depan truk-truk yang terparkir tiba-tiba longsor.
Bahkan batu tempat Kumaidi duduk istirahat juga terguling.
Runtuhan longsor tebing tersebut lantas mengubur truk-truk yang terparkir.
Beruntung, saat itu tidak ada sopir yang berada di kabin kemudi truk. Sebanyak tujuh truk tertimpa material longsor berupa tanah dan batu.
“Satu truk yang tertimbun mengeluarkan asap. Namun, tidak terlihat badan truknya karena tertutup longsoran,” sebutnya.
Sementara itu, pengawas proyek tambang, Daryoso (30) menuturkan, longsor terjadi pukul 10.00. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini.
Namun, aktivitas penambangan harus dihentikan karena sejumlah armada pengangkut rusak setelah tertimbun.
Menurutnya, tebing yang longsor bukanlah area yang ditambang pekerja. Tebing tersebut merupakan tanah bengkok.
Aktivitas penambangan di lokasi tersebut telah dilakukan sejak Januari 2019.
“Lahan yang ditambang ini milik pribadi, yang longsor itu merupakan tanah bengkok. Tidak ada korban jiwa,” katanya.
“Yang terkena longsoran tujuh armada. Satu di antaranya tertimbun seluruh badan truknya. Belum dilakukan evakuasi,” kata Daryoso.
Daryoso berada di lokasi saat longsor terjadi. Menurutnya para pekerja tidak memperhatikan tebing yang longsor, karena lokasi yang mereka tambang berada di sebelahnya.
“Saya berada di atas truk saat kejadian. Saat longsor, saya langsung melompat menyelamatkan diri. Satu pekerja yang terluka itu mungkin saat meloncat kakinya tersangkut,” katanya.
Ketujuh truk mengalami kerusakan yang cukup parah. Beberapa truk mengalami kerusakan di bagian kabin pengemudi.
Hal ini karena saat kejadian truk menghadap tebing. Material yang menimbun terdiri dari tanah dan bebatuan.
Kapolsek Mranggen cek lokasi
Kapolsek Mranggen, AKP Song Haji bersama anggota Polsek Mranggen melihat lokasi longsor di desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Demak, Rabu (20/2).
AKP Son Haji mengatakan, Galian C yang berada di wilayah Demak dan Kota Semarang tepatnya di desa Kebonbatur RT 01 RW 07 kecamatan Mranggen Kabupaten Demak tersebut mengalami longsor tepat saat ke 7 truk sedang parkir di bawah tebing. Tiga sopir mengalami luka lecet di badannya.
“Longsor terjadi sekitar pukul 09.00. Tadi kami bersama anggota ngecek ke lokasi, ada tujuh truk yang tertimbun,” ujar Son Aji, saat dikonfirmasi, Rabu (20/2) malam.
Dia menyebut data sopir truk antara lain Hariyanto (39) warga Gubug, Purwodadi, Sudaryadi (36 ) warga Demak, Moh kotib (43) warga Rowosari, Tembalang Kota Semarang, dan Bayu Kusandi (24) warga Gajah Kab Demak. Mereka menderita luka lecet pada pergelangan tangan dan lutut.
“Kemudian Wiyatno (50) warga Karangawen Kabupaten Demak, Sulkan (40) warga Candisari Mranggen, Demak. Mereka mengalami luka lecet pada telapak tangan, lutut, dan telapak kaki, serta merasakan sakit pada bahu,” terangnya.
Selanjutnya, Kumaidi (42) warga Banyumeneng Mranggen Demak, mengalami luka lecet pada bahu kanan, kaki kiri luka robek 4 jahitan dan sudah berobat di Rumah Sakit Pelita Anugerah Mranggen dan hanya rawat jalan.
AKP Song Haji mengimbau kepada pekerja maupun sopir dalam melakukan aktifitas penggalian tanah agar lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan.
sumberĀ : Tribun Jateng